Selasa, 11 Ogos 2015

Ali Imran - Ayat 96

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ {96}
Bahawasanya mula-mula rumah yang dihantar tempat ibadah bagi manusia pada dalam bumi itu rumah dengan Makkah, dinama dengan BAKKAH kerana bahawasanya mematahkan tengkuk orang yang sombong-sombong binasa akan dia oleh Malaikat dahulu daripada jadi Adam dua ribu tahun dan dihantar kemudian Baitul Maqdis antara keduanya empat puloh tahun seperti hadis sahihin dan pada hadis awal barang yang zahir atas muka air ketika jadi langit bumi itu buih putih maka dibina bumi daripada bawahnya
مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
Yang empunya barakat dan menghidayah bagi segala alam kerana ia qiblat 
mereka itu

TAFSIR JALALAIN
(Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun) untuk tempat ibadah (bagi manusia) di muka bumi (ialah yang terdapat di Bakkah) dengan ba sebagai nama lain dari Mekah. Dinamakan demikian karena Ka'bah mematahkan leher orang-orang durhaka lagi aniaya. Baitullah ini dibina oleh malaikat sebelum diciptakannya Adam dan setelah itu baru dibangun pula Masjidil Aqsa dan jarak di antara keduanya 40 tahun sebagai tersebut dalam kedua hadis sahih. Pada sebuah hadis lain disebutkan pula bahwa Ka'bahlah yang mula-mula muncul di permukaan air ketika langit dan bumi ini diciptakan sebagai buih 40 yang putih, maka dihamparkanlah tanah dari bawahnya (diberi berkah) hal dari alladzii tadi (dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam) karena ia merupakan kiblat mereka

 SUDUT SEJARAH AYAT
Menurut Mujahid (21-104H), pernah terjadi perdebatan antara kaum yahudi dengan kaum muslimin tentang tempat mana yang paling mulia di dunia ini. Menurut kaum yahudi Bait al-Maqdis lebih utama di banding tempat mana pun, karena tempat diutusnya para nabi dan disebut tempat yang disucikan. Kaum muslimin berpendapat bahwa Makkah lebih utama di banding dengan tempat mana pun, karena telah dijadikan Allah sebagai tanah haram. Turunnya ayat 96-97 ini sebagai jawabannya bahwa Makkah lebih mulia di banding dengan yang lainnya

KELEBIHAN MASJIDIL HARAM

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ سَأَلَهُ عَنْ أَوَّلِ مَسْجِدٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ ثُمَّ بَيْتُ الْمَقْدِسِ فَسُئِلَ كَمْ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ عَامًا
Diriwayatkan dari Abi Dzar bahwa dia pernah bertanya pada  Nabi SAW tentang masjid pertama dibangun bagi manusia. Rasul bersabda al-Masjid al-Haram, kemudian Bait al-Maqdis. Kemudian ditanyakan berapa jangka waktu antara keduanya, Rasul SAW menjawab empat puluh tahun. Hr. Ahmad (164-241H), al-Nasa`iy (215-303H)

صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
Solat di Masjidku ini (Masjid Nabawi Madinah) lebih utama di banding seribu shalat di  tempat lain, selain al-Masjid al-Haram. Hr. al-Bukhari (194-256H), Muslim (206-261H)

صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ
Shalat di Masjidku ini (Masjid Nabawi di Madinah), lebih utama di banding seribu shalat di tempat lainnya, kecuali di al-Masjid al-Haram. Shalat di al-Masjid al-Haram lebih utama di banding seratus ribu shalat di tempat lainnya. Hr. Ibn Majah (207-275H)

Ali Imran - Ayat 95



قُلْ صَدَقَ اللَّهُ ۗ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ {95}
Kata olehmu hai Muhammad telah benar Allah pada ini seperti sekelian yang dikhabar dengannya maka ikut oleh kamu akan agama Ibrahim yang aku atasnya keadaan cenderung daripada sekelian agama-agama kepada agama Islam dan tiada daya daripada kafir musyrikin pada satu perkara agamanya sekali asal atau fara’ ilmu tauhid atau faqih dan turun tatkala berkata yahudi bagi Muslimin qiblat kami dahulu dariapda qiblat kamu.


TAFSIRNYA :
قُلْ صَدَقَ اللَّهُ ۗ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ {95}
Katakanlah:` Benarlah (apa yang difirmankan) Allah `. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik.(QS. 3:95)
Pada ayat ini Allah memerintahkan pula kepada Nabi Muhammad saw., supaya mengatakan kepada orang Yahudi bahwa apa yang diberitahukan Allah kepada beliau dengan perantaraan wahyu, tentang semua makanan yang baik-baik pada mulanya halal bagi Bani Israil sebelum Taurat diturunkan dan halal pula bagi umat-umat sebelum Nabi Musa dan memang ada beberapa jenis makanan yang diharamkan bagi mereka dalam Taurat sebagai hukuman atas kedurhakaan mereka, semua itu adalah benar-benar datang dari Allah SWT yang tak dapat disangkal kebenaran-Nya, karena Dia Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. 

Oleh karena itu hendaklah orang-orang Yahudi mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw, karena agama yang dibawanya pada prinsipnya sama dengan yang dibawa oleh Nabi Ibrahim dan janganlah mereka tetap mengharamkan daging unta dan susunya, sebab tidak ada larangan untuk makan dagingnya dan minum susunya baik dalam syariat Nabi Ibrahim maupun dalam syariat nabi-nabi lainnya termaksud sayriat Islam. Apalagi Nabi Ibrahim itu bukanlah seorang musyrik dan agama yang dibawanya adalah agama tauhid yang murni seperti Agama Islam, tidak mempersekutukan Allah dan tidak menyembah selain Dia, bukan seperti golongan mereka (Yahudi) yang mengatakan, `Uzair anak Allah dan bukan pula seperti orang-orang Nasara yang mengatakan bahwa, Isa anak Allah.

Ali Imran - Ayat 94



فَمَنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ {94}
Maka barang siapa berbuat-buat atas Allah Ta’ala akan dusta daripada kemudian yang demikian itu bermula mereka itu mereka itulah yang zalim sekelian dengan melampau had kepada yang batil.  

PENJELASANNYA
Maksudnya, barang siapa yang berdusta terhadap Allah dan mengakui bahawa Allah mesyariatkan bagi mereka hari sabtu serta berpegang kepada Taurat selamanya, bahawa ALlah tidak mengutus nabi lain yang menyeru kepada ALlah swt dengan membawa bukti-bukti serta hujjah-hujjah sesudah apa yang Kami terangkan, iaitu terjadinya nasakh dan apa yang telah Kami sebutkan itu benar-benar nyata.