إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ
لَلَّذِي بِبَكَّةَ {96}
Bahawasanya
mula-mula rumah yang dihantar tempat ibadah bagi manusia pada dalam bumi itu
rumah dengan Makkah, dinama dengan BAKKAH kerana bahawasanya mematahkan tengkuk
orang yang sombong-sombong binasa akan dia oleh Malaikat dahulu daripada jadi
Adam dua ribu tahun dan dihantar kemudian Baitul Maqdis antara keduanya empat
puloh tahun seperti hadis sahihin dan pada hadis awal barang yang zahir atas muka
air ketika jadi langit bumi itu buih putih maka dibina bumi daripada bawahnya
مُبَارَكًا
وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
Yang empunya
barakat dan menghidayah bagi segala alam kerana ia qiblat
mereka itu
TAFSIR JALALAIN
TAFSIR JALALAIN
(Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun) untuk tempat ibadah (bagi manusia) di muka bumi (ialah yang terdapat
di Bakkah) dengan ba sebagai nama lain dari Mekah. Dinamakan demikian karena Ka'bah mematahkan leher orang-orang
durhaka lagi aniaya. Baitullah ini dibina oleh malaikat sebelum diciptakannya Adam dan setelah itu baru dibangun pula Masjidil Aqsa dan jarak di antara keduanya 40 tahun sebagai tersebut dalam kedua hadis sahih. Pada sebuah hadis lain
disebutkan pula bahwa Ka'bahlah yang mula-mula muncul di permukaan air ketika langit dan bumi ini diciptakan sebagai buih
40
yang putih, maka dihamparkanlah tanah dari bawahnya (diberi berkah) hal dari alladzii tadi (dan menjadi petunjuk bagi seluruh
alam) karena ia merupakan kiblat mereka
SUDUT SEJARAH AYAT
Menurut Mujahid (21-104H), pernah terjadi perdebatan antara kaum yahudi dengan kaum muslimin tentang tempat mana yang paling mulia di dunia ini. Menurut kaum yahudi Bait al-Maqdis lebih utama di banding tempat mana pun, karena tempat diutusnya para nabi dan disebut tempat yang disucikan. Kaum muslimin berpendapat bahwa Makkah lebih utama di banding dengan tempat mana pun, karena telah dijadikan Allah sebagai tanah haram. Turunnya ayat 96-97 ini sebagai jawabannya bahwa Makkah lebih mulia di banding dengan yang lainnya
KELEBIHAN MASJIDIL HARAM
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ سَأَلَهُ عَنْ أَوَّلِ مَسْجِدٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ ثُمَّ بَيْتُ الْمَقْدِسِ فَسُئِلَ كَمْ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ عَامًا
Diriwayatkan dari Abi Dzar bahwa dia pernah bertanya pada Nabi SAW tentang masjid pertama dibangun bagi manusia. Rasul bersabda al-Masjid al-Haram, kemudian Bait al-Maqdis. Kemudian ditanyakan berapa jangka waktu antara keduanya, Rasul SAW menjawab empat puluh tahun. Hr. Ahmad (164-241H), al-Nasa`iy (215-303H)
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
Solat di Masjidku ini (Masjid Nabawi Madinah) lebih utama di banding seribu shalat di tempat lain, selain al-Masjid al-Haram. Hr. al-Bukhari (194-256H), Muslim (206-261H)
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ
Shalat di Masjidku ini (Masjid Nabawi di Madinah), lebih utama di banding seribu shalat di tempat lainnya, kecuali di al-Masjid al-Haram. Shalat di al-Masjid al-Haram lebih utama di banding seratus ribu shalat di tempat lainnya. Hr. Ibn Majah (207-275H)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan